apakah karena saya tidak
pernah menghargai orang sehingga orang-orang tidak menghargai saya. orang
bilang apa yang kita tanam itu yang kita tuai kan? seberapa banyak kah kita
harus menanam sehingga apa yang kita lakukan itu pula yang kita rasakan. apakah
selama ini saya terlalu cuek dengan lingkungan sekitar sehingga lingkungan
sekitar pun cuek terhadap saya. persoalan yang dihadapi kita itu semua sebab
dan akibat jalan yang kita pilih. cuma beberapa jalan yang saya ambil sebegitu
tidak mengertinya sehingga saya pun sulit untuk berjalan. saya bertindak untuk
orang lain tetapi disisi lain orang lain berpikir saya bertindak untuk diri
sendiri. sebegitu egoiskah kita? siapa yang sebenarnya berada disisi yang
benar? Dan siapa yang berada disisi yang salah?
Jika saya hanya
menerka-nerka siapa yang salah dan benar, saya hanya bisa menyalahkan diri
sendiri. Itu yang saya alami selama ini. Saya hanya bisa menyalahkan diri saya
sendiri dalam posisi yang membuat saya menderita. Kadang saya senang dengan apa
yang saya lakukan, tetapi kadang saya tidak tau apa yang sedang saya lakukan. Saya
baru tersadar jalan hidup saya sebenarnya hanya disetir oleh orang lain. Ketika
orang lain menawarkan sesuatu saya tidak bisa menjelaskan pada diri saya apa
baiknya dan buruknya untuk hidup saya, sehingga saya hanya bisa bilang ya dan
ya.
Jika dibilang saya tidak
enakan terhadap orang lain, saya bilang tidak juga. Saya hanya tidak enak
dengan diri saya sendiri.
Apa yang harus saya lakukan
Tuhan?
Saya selalu tergesa-gesa
untuk mengatakan ya dan tidak. Orang-orang terkadang memaksakan saya untuk
melakukan yang terbaik. Apakah mereka benar-benar mengerti bahwa saya memang
yang terbaik? Padahal sebenarnya saya sendiri selalu tidak sanggup untuk
melakukan hal dengan bersamaan.
Tuhan, jika aku selalu
bersamamu mungkin aku akan sanggup. Tolonglah untuk selalu bersamaku disetiap
waktu, setiap tempat, dan keadaan apapun.