Kemarin aku sempet untuk mengikuti kegiatan wawancara untuk
acara himpunan, kebetulan disini aku bukan yang diwawancarai tapi yang
mewawancara. Aku mendapatkan kepercayaan ini mungkin karena dulunya aku kadept
di departemen himpunan. Sebenarnya ini juga pertama kalinya aku mewawancarai
seseorang yang sebelumnya pernah ngewawancarai sih anak-anak yang ingin masuk
himpunan.
Ada delapan atau Sembilan orang gitu yang aku wawancarai. Beberapa
dari mereka ada yang antusias dengan kegiatan ini ada yang Cuma ikut-ikutan. Kita
sebagai pewawancara hanya ingin yang terbaik untuk orang-orang yang bisa andil
dalam kegiatan ini. Dan yang pastinya orang-orang yang mau mengorbankan
waktunya, dan loyalitas.
Salah satu dari mereka ada yang ingin aku ceritakan disini. Percakapan
yang sampai saat ini aku ingat. Dia bisa membuat saya mengangguk-ngangguk
dengan benar. Dan sepertinya saya juga jatuh hati dengannya. (eeeiiiiittttsss…
bukan itu maksudnyaaaa). Begini ceritanyaa
…
G(gue ) : okee.. duduk duduk. Siapa namanya?
A (anton (nama disamarkan yaa guys, hihihii :P)) : anton teh.
G : ngapain disini?
A : mau wawancara
G : wawancara apa?
A : Lomba
G : Lomba apa?
A : Lomba yang akan diikuti oleh anak sipil, kaya kuda-kuda,
beton, dan lain-lain.
G : Kenapa ingin ikutan berkontribusi?
A : Sebenarnya karena saya nggak ada kegiatan lain teh. Saya
kan kuliahnya dikit semester ini, jadi saya pengen ada kegiatan dan pengen juga
IP saya naik, istilahnya memperbaiki nilai yang jatuh kemarin teh. Terus juga
kan kata temen juga IP nggak berpengaruh kan, jadi saya coba.
G : kalau dalam pendelegasian lomba kan ada yang jadi
presentasi, ngedesaign, sama analisis. Kamu
suka yang mana?
A : design. (kayaknya sih apa analisis yaaa? Saya lupa. Aaaa..
maafkeun J )
G : kamu ikutan apa aja organisasinya?
A : himpunan doang.
G : kalau dipresentasiin semua kegiatan kamu, baik keluarga,
kuliah, himpunan, sama pendelegasian lomba ini, berapa presentasinya buat DL
ini?
A : keluarga 20% , hm..
G : hah? 20% kenapa?
Gue kaget. Karena beberapa diantara mereka yang aku
wawancarai mereka menjawab keluarga paling penting. Bisa sampai 50% waktu
mereka untuk keluarga. Terus ini hanya 20% ? saya benar-benar tertarik dengan
jawaban yang dia lakukan.
A : karena menurut saya, saya kan disini merupakan salah
satu untuk membahagiakan orang tua, ketika saya menjalankannya dengan baik dari
80% ini, berarti saya malah udah lebih memberikan 20% dari kehidupan saya untuk
keluarga.
Waw.. ini dia. Aku suka dengan dia. Bener deh. Jawabannya benar-benar
mengetuk hati saya dan membuat dia benar-benar berbeda dengan yang lainnya.
Dia benar-benar tau berapa presentasi yang harus diberikan
untuk setiap apa yang ingin dia lakukan. Bukannya dia tidak menyayangi
keluarganya tapi dia benar-benar tau kapan untuk bisa dia luangkan waktu untuk
keluarga. Ketika dia disini pun, kegiatan yang dia lakukan pun, itu sama saja
dengan menyayangi orang tua. Makanya dia benar-benar menggunakan waktu untuk
kegiatannya dengan hati-hati dan benar.
Saya tidak tau sih apakah dia benar-benar melakukan dengan
baik apa yang saya pikirkan ini. Tetapi dari hasil yang dia bicarakan sewaktu
wawancara, itu benar-benar menggugah hati saya dengan yang namanya prioritas
hidup. Apa yang paling penting diprioritaskan dibandingkan prioritas yang
lainnya. Dan saya juga hanya ingin mengingatkan bahwa disini, kita kuliah, itu
adalah salah satu untuk membahagiakan orang tua kita. Ketika kita sudah
berpendidikan tinggi, kita dipandang oleh orang lain, kita menjadi kebanggaan
orang tua kita.
Jangan sampai apa yang orang tua harapkan, kita malah cuek
bebek dengan apa yang mereka perjuangkan. Mereka banting tulang untuk uang
kuliah kita, untuk uang bulanan kita, tapi kita malah gunakan waktu kita hanya
untuk tiduran saja, malah main saja, malah berorganisasi saja, mending kalau
organisasinya benar, ternyata Cuma ikut-ikutan aja, setiap ada kegiatan nggak
pernah ikut berkontribusi.
Yuuk.. mari kita gunakan waktu kita dengan baik. Sebaik-baiknya.
Supaya perjuangan mereka untuk kita, kita balas dengan hal yang sepantasnya
mereka dapat. Mungkin nggak akan pernah sepadan tapi yang penting orang tua
bangga dengan kita, dan mereka juga bisa membanggakan kita J
Keep istiqomah dan Salam Senyum lima jarii :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar